Cara Menghadapi Bullying di Tempat Kerja

Cara Menghadapi Bullying di Tempat Kerja

Cara Menghadapi Bullying di Tempat Kerja. Kata siapa bullying hanya ada di lingkungan pertemanan, keluarga dan sekolah? Nyatanya, di lingkungan kerja pun tidak menutup kemungkinan tindakan bullying terjadi.

Baca Juga : Keuntungan Work From Anywhere (WFA)

Memang sekarang untuk mendapatkan pekerjaan baru cukup sulit, jadi sebelum Anda buru-buru memutuskan untuk mengundurkan diri dari kantor karena tindakan kekerasan yang diterima, yuk baca artikel ini sampai selesai.

Pengertian Bullying

Menurut Ken Rigby bullying adalah keinginan untuk menyakiti terlihat dari perbuatan yang menyebabkan seseorang menderita. Perbuatan bullying dilakukan oleh satu orang atau mayoritas yang lebih kuat, berulang-ulang bahkan tanpa adanya rasa tanggung jawab sedikitpun.

Bullying dapat terjadi di berbagai lingkungan, termasuk di sekolah, tempat kerja, di antara teman sebaya, atau dunia maya. Bentuk-bentuk bullying pun sangat beragam, meliputi penghinaan, ancaman, intimidasi, kekerasan fisik atau verbal, penolakan, dan perilaku yang merusak reputasi seseorang.

Bullying dapat menyebabkan dampak serius bagi korban, seperti stres, gangguan tidur, hilangnya kepercayaan diri, depresi, dan bahkan kekerasan fisik.

Selain itu, juga dapat memberikan dampak pada lingkungan sekitar, seperti menurunnya produktivitas dan kualitas kerja di tempat kerja hingga meningkatnya absensi serta tingkat turnover.

Tanda-Tanda Bullying di Tempat Kerja

Terkadang masih ada saja orang yang belum menyadari mungkin termasuk juga Anda bahwa tindakan yang dilakukan oleh rekan kerja sudah termasuk bullying. Maka dari itu berikut ini adalah beberapa tanda bullying di tempat kerja yang perlu Anda pahami, antara lain:

1.    Beban kerja yang diberikan tidak masuk akal

Menambah beban kerja secara berlebihan serta di luar jobdesk termasuk ke dalam tindakan bullying dan lebih parahnya lagi adalah atasan atau rekan kerja yang melakukan bullying akan bersiap mengkritik hasil kerja Anda secara habis-habisan ketika tidak merasa puas.

2.    Melakukan pelecehan verbal

Ejekan yang menyakitkan dan dibalut oleh kata-kata bercanda termasuk ke dalam pelecehan verbal. Selain itu apa lagi? Melansir dari situs doktersehat pelechan verbal dapat terjadi ketika seseorang menggunakan kata-kata untuk menyerang, mendominasi, mengejek, memanipulasi, dan merendahkan orang lain.

3.    Mencuri ide orang lain

Biasanya terjadi para karyawan yang posisinya masih di bawah atau junior, mereka takut mengeluarkan pendapat sehingga pelaku bullying mengambil kesempatan untuk mencuri ide tersebut guna mendapatkan pujian atas ide tersebut.

4.    Meremehkan pekerjaaan orang lain

Atasan atau rekan kerja yang selalu meremehkan ide-ide Anda bahkan mempertanyakan pencapaian Anda selama ini sehingga menimbulkan perasaan tidak nyaman juga termasuk ke dalam tindakan bullying.

5.    Mengganggu privasi

Tindakan-tindakan yang mengganggu privasi antara lain, menguping percakapan, selalu memperhatikan gerak-gerik, melihat penampilan orang lain mulai dari atas sampai bawah dengan tatapan tajam bahkan sampai berani mengomentari segala hal yang dilakukan termasuk ke dalam tindakan bullying loh!

6.    Mengadu domba

Terakhir adalah tindakan adu domba secara sengaja antar rekan kerja untuk menciptakan konflik dan persaingan tak sehat. Juga termasuk ke dalam tindakan bullying karena sudah membuat suasana kerja menjadi tidak nyaman.

Mengapa bullying di tempat kerja bisa terjadi?

Sama halnya dengan bullying yang terjadi di sekolah, bullying di tempat kerja pun seringkali menyerang reputasi hingga menghancurkan harga diri. Untuk lebih jelasnya lagi berikut adalah beberapa faktor penyebab bullying terjadi di tempat kerja:

  1. Narsisme
  2. Budaya organisasi yang tidak sesuai
  3. Rekan kerja merasa terancam oleh keberhasilan atau popularitas Anda
  4. Lingkungan kerja yang tidak sehat sehingga muncul rasa kompetitif sehingga menghalalkan berbagai cara

Selain itu, ada juga faktor-faktor individu yang dapat memicu terjadinya bullying di tempat kerja, seperti ketidakmampuan untuk mengelola emosi, sikap otoriter, rasa tidak aman atau tidak percaya diri, dan sebagainya.

Bullying di tempat kerja dapat menyebabkan berbagai konsekuensi negatif, seperti menurunnya produktivitas, meningkatnya absensi, tingkat turnover, dan dampak buruk pada kesejahteraan fisik dan mental karyawan.

Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk menegakkan standar etika yang tinggi dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman bagi semua karyawan.

Cara Menghadapi Bullying di Tempat Kerja

Bullying dapat berupa tindakan yang disengaja atau tidak disengaja dan dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, ketidakpercayaan diri, dan stres. Di bawah ini adalah beberapa cara menghadapi bullying di tempat kerja, antara lain:

1.   Kenali tanda-tanda bullying

Sebelum menghadapi bullying, penting untuk memahami tanda-tanda yang dapat menunjukkan adanya bullying. Beberapa tanda-tanda ini termasuk intimidasi secara verbal atau non-verbal, isolasi, tindakan diskriminatif, pengabaian, dan tindakan agresif atau merendahkan. Jika Anda merasa tidak nyaman atau merasa ada sesuatu yang tidak benar, jangan ragu untuk menghubungi seseorang yang dapat membantu Anda.

2.   Tetap tenang

Bersikaplah tenang jangan terlalu merespon para pelaku bullying, kenapa? Karena respon atau rekasi Anda yang paling mereka tunggu, apalagi kalau Anda memberikan respon negatif. Memang sulit dilakukan apalagi kalau Anda merasa orang tersebut sudah sangat keterlaluan. Cobalah untuk melatih diri Anda untuk membuat batasan emosional yang sehat dan tidak agresif, khawatirnya jika respon yang ditunjukkan terlalu agresif malah bisa menjadi bumerang suatu hari nanti.

3.   Berbicara dengan orang terdekat

Berbicaralah dengan orang yang Anda percayai dan dapat memberikan dukungan moral serta emosional. Jika ternyata bullying semakin berlanjut, segeralah hubungi HR.

4.   Bicaralah secara langsung kepada pelaku

Cobalah untuk berbicara dengan tenang dan profesional sebisa mungkin hindari membuat argumen yang memburuk situasi. Sampaikan bahwa tindakan mereka tidak dapat diterima dan bisa membawa efek negatif terhadap fisik dan mental korban.

5.   Pahami kebijakan kantor

Coba Anda pahami bagaimana kebijakan atau regulasi di kantor Anda terkait penanganan kekerasan  atau pelanggaran etik di tempat kerja. Apabila peraturan mengenai kedua hal tersebut sangat jelas terpampang maka langsung adukan saja perilaku bullying sesuai prosedur yang ada.

6.   Kumpulkan segala bukti

Pentingnya Anda mengumpulkan bukti tindakan bullying baik berupa catatan atau dokumen (foto dan video) agar para pelaku tidak dapat mengelak lagi ketika diminta bertanggung jawab atas perbuatan kurang menyenangkan yang telah mereka lakukan.

7.   Laporkan ke atasan atau HR

Jika upaya untuk menyelesaikan masalah dengan cara berbicara langsung dengan pelaku tidak berhasil, laporkan kejadian ke atasan atau HR. Berikan bukti yang Anda miliki dan jelaskan secara jelas apa yang terjadi. Berbicaralah dengan tenang dan profesional serta jelaskan bagaimana bullying tersebut memengaruhi kinerja Anda di tempat kerja. Perusahaan harus segera bertindak dan memberikan solusi tepat dalam mengatasi masalah tersebut.

8.   Carilah tempat kerja baru

Tiap individu memiliki batas tolerir dan kesabaran masing-masing, jika Anda merasa sudah sangat tidak nyaman sebaiknya cari pekerjaan baru yang menerapkan kebijakan atau budaya kerja yang lebih manusiawi.

Sekian informasi mengenai cara menghadapi bullying di tempat kerja, bagaimana terlihat lebih realistis bukan? Jika di rasa Anda memang sudah tidak tahan lagi, silahkan ajukan resign jangan lupa one month notice ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *