Tips Mempersiapkan Dana Darurat. Saat ini sudah berapa persenkah dana darurat yang Anda persiapkan? Atau jangan-jangan Anda belum mempersiapkan sama sekali? Semoga tidak ya, sebab kita tidak pernah tahu kapan akan tertimpa musibah mulai dari mendadak jatuh sakit, terjadi kecelakaan di jalan, pemutusan hubungan kerja secara tiba-tiba di tambah lagi ada isu mengenai resesi di tahun 2023.
Baca Juga : Butuh Uang Mendesak Sekarang Juga (Pencairan 60 menit)
Perlu diketahui dana darurat itu tidak sama dengan dana tabungan, mungkin masih ada yang berpikiran kalau kedua hal tersebut sama namun kenyataannya berbeda. Walaupun sama-sama penting Anda perlu tahu juga perbedaan antara dana darurat dan dana tabungan (lebih lengkapnya akan di bahas pada bagian dana darurat vs dana tabungan).
Untuk Anda yang masih merasa bingung mengenai apa itu dana darurat hingga bagaimana tips mempersiapkan dana darurat demi keamanan masa depan. Yuk kita simak penjelasan berikut sampai akhir.
Definisi Dana Darurat
Dana darurat (Emergency Fund) adalah uang simpanan yang di persiapkan guna menghadapi berbagai kondisi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan, memperbaiki kerusakan rumah, sakit, servis kendaraan dan lain-lain yang sifatnya darurat. Dana tersebut tujuannya untuk mencover biaya hidup Anda ketika tidak ada lagi pemasukann tanpa menimbulkan rasa khawatir.
Mengenai berapa besar jumlah dana yang harus di persiapkan tentu tiap individu akan berbeda-beda banyak faktor yang melatarbelakanginya. Sangking pentingnya dana darurat ini sehingga dianggap sebagai tulang belakang yang menyangga rencana keuangan Anda.
Bahkan banyak pakar keuangan menuturkan bahwa jangan memulai investasi sebelum Anda memiliki dana darurat terlebih dahulu. Kenapa? Sebab investasi itu ada yang sifatnya fluktuatif, memiliki jatuh tempo dan rata-rata tidak langsung memberikan keuntungan besar.
Memang ada produk investasi yang dapat dijadikan dana darurat yaitu reksadana pasar uang dan obligasi yang di kelola oleh manajer investasi jadi Anda tidak perlu terlibat langsung di dalamnya karena sudah ada yang membantu dalam hal pengelolaan dana.
Namun kekurangannya adalah proses pencairan dana investasi produk reksadana pasar uang membutuhkan waktu 3 – 7 hari kerja sehingga kurang cocok di jadikan dana darurat jika posisinya Anda butuh dana tunai cepat hari ini juga.
Dana Darurat Vs Dana Tabungan
Meski keduanya sama-sama penting tapi terdapat banyak perbedaan yang perlu Anda ketahui antara lain sebagai berikut :
Dana Darurat
- Bertujuan untuk menghidupi Anda ketika sudah tidak memiliki penghasilan dikarenakan adanya musibah
- Besaran dana yang harus di siapkan sebesar 3 – 6 kali pengeluaran (single) sedangkan 6 – 12 kali pengeluaran (married)
- Persiapannya harus dari jauh-jauh hari (ketika masih lajang dan sudah bekerja)
- Sebaiknya buat rekening khusus dana darurat jika sewaktu-waktu dibutuhkan lebih mudah mengambilnya
Dana Tabungan
- Tujuannya jelas entah untuk jangka waktu pendek, menengah atau panjang
- Besaran dana ditentukan berdasarkan tujuan (contoh : membeli gadget baru seharga Rp. 6 juta dalam waktu 6 bulan)
- Persiapannya terserah Anda bisa dalam waktu dekat atau bisa juga jauh-jauh hari
- Taruh dana tabungan di instrumen investasi menyesuaikan tujuan keuangan Anda
Risiko Tidak Memiliki Dana Darurat
- Terjadi konflik dengan pasangan
- Uang tabungan terkuras
- Cashflow berantakan
- Menimbulkan hutang konsumtif lebih dari 30%
Cara Menghitung Dana Darurat
Berikut adalah cara menghitung dana darurat secara tepat dan benar (menggunakan ilustrasi) :
Lajang
Anita (25 tahun, Customer Service) ia adalah seorang karyawati salah satu bank swasta terkemuka di Jakarta dengan gaji sekitar Rp. 7 jutaan. Pengeluaran Anita tiap bulannya sekitar Rp. 3 juta rupiah sudah termasuk biaya transport, bayar kosan dan listrik. Berarti dana darurat yang harus ia siapkan sebesar Rp. 9 – Rp. 18 juta.
Darimana angka tersebut di dapatkan? Anda tinggal mengalikan pengeluaran tiap bulan dengan besaran dana darurat yang harus di persiapkan khusus lajang sebesar 3 – 6 kali.
Baru Menikah
Eka (30 tahun, Staff HR) di perusahaan Pertamina dengan gaji tiap bulan sebesar Rp.10 Juta, kebetulan beliau baru saja menikah sekitar 3 bulan. Pengeluaran rumah tangga mereka berkisar Rp. 4 jutaan perbulan (cicilan mobil Rp. 2 juta perbulan dan sisanya untuk kebutuhan lainnya). Untuk pasangan yang baru saja menikah kebutuhan akan dana darurat sebesar 6 – 9 kali pengeluaran, berarti Pak eka harus mengantongi dana darurat sekitar Rp. 24 juta – Rp. 36 juta.
Mempunyai Satu Anak
Pak Bambang (40 tahun, Manager Keuangan) di perusahaan swasta dengan gaji tiap bulan Rp. 15 Juta. Beliau memiliki istri dan satu orang anak dengan total pengeluaran tiap bulan sekitar Rp. 8 Juta. Dana darurat yang harus beliau siapkan sebesar Rp. 96 juta atau 12x pengeluaran.
Apakah Anda sudah paham dengan 3 ilustrasi di atas? Semoga Anda sudah mendapatkan gambaran kasar seberapa besar dana yang harus Anda siapkan sejak masih lajang mengingat segala kebutuhan melonjak naik.
Tips Mempersiapkan Dana Darurat Demi Keamanan Masa Depan
Sisihkan Sebagian Pendapatan
Tips mempersiapkan dana darurat yang pertama adalah sisihkan sebagian pendapatan perbulan, kalau Anda bingung harus menyisihkan seberapa banyak ambillah 20% dari pendapatan.
Pisahkan Rekening Khusus Dana Darurat
Siapkan rekening khusus untuk dana darurat jangan pernah menggabungkan uang darurat dengan uang belanja bulanan, tabungan dan modal / profit bisnis. Buat rancangan keuanganmu dengan matang dan sistematis.
Tentukan Jumlah Dana yang Dibutuhkan
Pada poin ini besarnya jumlah dana yang dibutuhkan dilihat berdasarkan status, apabila saat ini status Anda lajang maka dana yang harus di sediakan adalah 3 – 6 kali pengeluaran bulanan sedangkan pasangan muda 6 – 12 pengeluaran bulanan. Bingung bagaimana menghitungnya? Silahkan Anda cek kembali pada pembahasan sebelumnya tentang cara menghitung dana darurat.
Tentukan Jangka Waktu untuk Mengumpulkan Dana Darurat
Agar Anda lebih temotivasi dalam mengumpulkan dana darurat tentukan berapa lama Anda mengumpulkannya (3 bulan, 9 bulan atau 12 bulan) sehingga meminimalisir penggunaan uang untuk hal yang kurang penting dan keuanganmu jauh lebih terarah.
Kurangi Pengeluaran yang Tidak Penting
Lakukan evaluasi keuangan setiap akhir bulan dan akhir tahun, perhatikan kira-kira selama ini lebih besar pendapatan atau pengeluaran? Jika ternyata pengeluaran lebih besar daripada pendapatan coba hilangkan dari daftar belanjaan Anda barang atau kebiasaan yang sekiranya kurang bermanfaat seperti membeli barang diskon terlalu sering.
Cari Penghasilan Tambahan
Masih ada kaitannya dengan poin sebelumnya jika di rasa pengeluaran masih lebih besar dari pendapatan sehingga dana darurat sulit sekali terkumpul, Anda dapat mengakalinya dengan mencari penghasilan tambahan. Anda dapat menjadi freelancer yang mengambil job setiap sabtu atau minggu.
Pergunakan Dana Darurat Ketika Situasi Terdesak
Terakhir pergunakan dana darurat ketika situasi terdesak seperti jatuh sakit, terkena PHK atau kondisi darurat lainnya. Hindari menggunakan dana darurat untuk memenuhi hasrat belanja Anda yang berlebihan.
Sekian tips mempersiapkan dana darurat yang bisa langsung diterapkan demi keamanan masa depan Anda. Sebaiknya jangan ditunda, hitung seberapa besar dana yang dibutuhkan lalu sisihkan pendapatanmu setiap bulan, lakukan secara konsisten ya!