Cara Menghadapi Quarter Life Crisis. Quarter Life Crisis (QLC) adalah kondisi di mana seseorang merasa cemas, khawatir, dan kebingungan dalam menghadapi masa transisi menuju dewasa awal.
Baca Juga : Tips Kerja Cerdas di Era Digital
Kondisi ini biasanya dialami oleh orang yang berusia 20-30 tahun yang sedang mengalami perubahan besar dalam kehidupannya, seperti lulus kuliah, mencari pekerjaan pertama, atau merasa tidak puas dengan karier yang dijalani.
Dalam artikel ini, Autogadai akan membahas secara lengkap mengenai ciri-ciri serta bagaimana cara menghadapi Quarter Life Crisis.
Ciri-Ciri Quarter Life Crisis
Melansir dari situs glints, terdapat empat ciri quarter life crisis:
1. Merasa Kalah
Perasaan kalah ini bisa muncul ketika Anda melihat teman sudah berhasil lulus dari bangku kuliah sedangkan Anda masih harus berjuang mengerjakan skripsi atau bisa juga ketika melihat teman sebaya sudah menikah dan memiliki anak, sedangkan Anda masih berada di fase jomblo serta tidak memiliki support system sama sekali.
Kondisi-kondisi yang sudah disebutkan tadi memunculkan perasaan kalah padahal Anda tidak sedang berkompetisi. Ingat jalan hidup tiap individu berbeda-beda.
2. Merasa Terkurung
Selanjutnya adalah kebalikan dari merasa kalah yaitu merasa terkurung maksudnya terkurung disini adalah ketika Anda merasa harus menanggung tanggung jawab di usia yang terlalu muda yaitu 20 tahun, misalnya menjadi tulang punggung dan harus membiayai sekolah adik.
3. Merasa Bimbang dengan Rencana Jangka Panjang
Kebimbangan ini muncul karena rencana atau impian yang Anda buat kurang realistis. Misalnya, Anda seorang lulusan baru yang ingin bekerja di perusahaan multinasional dengan gaji besar sedangkan di sisi lain keterampilan dan kemampuan yang Anda miliki masih kurang memenuhi persyaratan.
4. Kelebihan dan Kekurangan Terlihat Semakin Nyata
Anda bisa merasa sangat percaya diri mengerjakan tugas, pekerjaan, atau aktivitas pada suatu waktu. Namun ketika dihadapkan pada tugas, pekerjaan, atau aktivitas yang sulit Anda semakin menyadari bahwa ternyata Anda mempunyai banyak kekurangan.
Cara Menghadapi Quarter Life Crisis
Berikut adalah cara menghadapi quarter life crisis, antara lain:
1. Identifikasi Masalah
Mengidentifikasi masalah berarti mencoba memahami dan mengenali perasaan dan emosi yang sedang dirasakan.
Quarter life crisis dapat ditandai dengan perasaan tidak puas dengan hidup, merasa tidak berdaya atau kehilangan kendali, merasa kesepian atau terisolasi, merasa bingung dan tidak tahu arah yang tepat, dan sebagainya.
Dalam mengidentifikasi masalah, penting untuk jujur pada diri sendiri. Sebab, ketidakjujuran pada diri sendiri dapat menghambat proses pemulihan dan membuat quarter life crisis semakin berlarut-larut.
Jangan takut untuk mengakui kelemahan atau kegagalan, serta jangan mengabaikan perasaan yang tidak nyaman.
Setelah mengidentifikasi masalah, langkah selanjutnya adalah mencari tahu apa yang menjadi penyebab quarter life crisis tersebut.
Penyebab quarter life crisis dapat bervariasi, seperti masalah dalam karir, hubungan, kesehatan mental, work life balance dan profesional, dan sebagainya.
Dengan mengetahui penyebabnya, seseorang dapat mencari solusi yang tepat dan mengatasi quarter life crisis secara efektif.
2. Buat Rencana
Setelah Anda selesai melakukan identifikasi masalah, maka selanjutnya adalah membuat rencana untuk merencanakan langkah-langkah konkret apa saja yang bisa Anda ambil untuk mengatasi quarter life crisis dan mencapai tujuan hidup.
Tujuan hidup ini dapat berkaitan dengan karir, hubungan, kesehatan, atau aspek kehidupan lainnya yang penting bagi seseorang. Anda harus tahu bahwa untuk membuat tujuan hidup haruslah spesifik, terukur, dan dapat dicapai dalam waktu yang realistis.
Buatlah rencana yang sifatnya fleksibel karena tidak ada yang pernah tahu ke depannya akan seperti apa. Perubahan akan terjadi sewaktu-waktu dan Anda harus siap menghadapinya.
Jangan terlalu keras pada diri sendiri apabila Anda tanpa disadari melakukan kesalahan atau kegagalan dalam mencapai tujuan.
3. Mengelola Ekspetasi
Quarter Life Crisis seringkali disebabkan oleh harapan yang terlalu tinggi terhadap diri sendiri atau harapan yang tidak realistis terhadap masa depan.
Misalnya, seorang fresh graduate dari perguruan tinggi mungkin mengharapkan untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang tinggi, atau seseorang yang sedang memulai karier mungkin mengharapkan untuk mencapai kesuksesan dalam waktu yang singkat.
Namun, realitas seringkali berbeda dengan harapan tersebut. Mencari pekerjaan yang tepat atau mencapai kesuksesan dalam karier membutuhkan waktu dan usaha keras.
Jika harapan tidak realistis atau terlalu tinggi, dapat menyebabkan frustrasi, kekecewaan, dan bahkan depresi. Oleh karena itu, penting untuk Anda mengelola ekspektasi secara realistis dan jangan terlalu keras pada diri sendiri.
4. Meningkatkan Keterampilan
Quarter Life Crisis seringkali terjadi ketika seseorang merasa terjebak dalam rutinitas atau pekerjaan yang tidak memuaskan, atau merasa tidak memiliki arah atau tujuan hidup yang jelas.
Dalam situasi ini, meningkatkan keterampilan bisa membantu Anda untuk meningkatkan kepercayaan diri, membuka peluang baru, dan membantu dalam pencarian tujuan hidup.
Langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan keterampilan, antara lain:
- Belajar hal baru
- Mencari mentor
- Mengembangkan keterampilan sosial
- Mencari pengalaman baru melalui volunteering
- Meminta umpan balik
5. Temukan Kegiatan yang Membuat Anda Bahagia
Penting untuk menemukan kegiatan yang menarik bagi Anda untuk melepaskan diri dari tekanan hidup.
Kegiatan ini dapat bervariasi dari hobi, seperti bermain musik, menulis, membaca, atau bermain game, hingga aktivitas fisik, seperti berolahraga, hiking, atau yoga.
Mengambil waktu untuk melakukan kegiatan yang membawa kesenangan bisa membantu Anda dalam membangun kebiasaan positif dan mengurangi rasa cemas atau kebingungan yang mungkin dialami selama Quarter Life Crisis.
Hal ini juga dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan kepercayaan diri dan meningkatkan kualitas hidup Anda.
6. Cari Dukungan atau Support System
Quarter life crisis bisa membuat Anda merasa kesepian, terisolasi, dan kehilangan dukungan sosial. Oleh karena itu, carilah dukungan atau support system dari orang lain yang bisa membantu Anda menghadapi quarter life crisis dengan lebih efektif.
Dukungan-dukungan tersebut bisa berasal dari keluarga, teman, rekan kerja, atau profesional seperti terapis atau konselor.
7. Jangan Lupa Bersyukur
Quarter life crisis bisa membuat Anda merasa terpuruk dan kehilangan arah hidup. Oleh karena itu, penting sekali untuk tetap bersyukur atas apa yang dimiliki dan menghargai kehidupan yang sudah ada.
Berikut adalah beberapa cara untuk tetap bersyukur di tengah-tengah quarter life crisis:
- Mengingat hal-hal positif yang bisa dicapai
- Menulis jurnal setiap pagi
- Melakukan kegiatan bermanfaat
- Menjalin hubungan sosial dengan baik
8. Terima Kenyataan Bahwa Quarter Life Crisis itu Normal
Penting untuk memahami bahwa Quarter Life Crisis adalah hal yang normal dan sering terjadi pada banyak orang.
Kondisi tersebut merupakan masa di mana Anda sedang mencari jati diri dan tujuan hidup. Terkadang Anda perlu melakukan perjalanan panjang untuk menemukan jalan hidup yang tepat.
Menerima Quarter Life Crisis sebagai hal yang normal bisa membantu Anda mengatasi perasaan ketidakpastian dan kebingungan yang Anda alami.
Tenang Anda tidak sendirian dan banyak orang yang mengalami perasaan yang sama. Selain itu, dengan memahami bahwa Quarter Life Crisis sebagai hal normal, maka Anda bisa menghilangkan tekanan dan harapan yang tidak realistis.
Menerimanya bukan berarti Anda harus pasrah dan tidak melakukan apa-apa untuk mengatasi perasaan tersebut.
Namun, dengan menerima dan memahami perasaan tersebut sebagai sesuatu yang wajar, akan membuat Anda merasa lebih tenang dan fokus pada pencarian jati diri dan tujuan hidup.
Jadi seberapa siapkah Anda menghadapi quarter life crisis?