Cara pengambilan keputusan investasi merupakan hal penting yang calon investor ketahui sebelum terjun ke dunia investasi.
Tentu Anda sebagai calon investor ingin sekali memaksimalkan keuntungan dari instrumen yang Anda pilih bukan? Serta meminimalisir segala potensi risiko.
Baca Juga : Skema Ponzi adalah : Pengertian, Ciri-Ciri dan Cara Menghindari
Nah, maka dari itu Anda harus tahu bagaimana cara pengambilan keputusan investasi yang tepat dan bijak yang akan dibahas pada artikel ini. Simak baik-baik seluruh penjelasan berikut.
Pengertian Investasi
Investasi adalah tindakan menanamkan dana atau modal dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa depan dengan cara membeli instrumen keuangan, properti, atau aset lainnya.
Tujuan investasi dapat berbeda-beda untuk setiap individu, namun umumnya investasi dilakukan untuk meningkatkan nilai kekayaan, mencapai kebebasan finansial, atau menghasilkan passive income.
Namun, investasi juga memiliki risiko, seperti risiko pasar, risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko inflasi.
- Risiko pasar adalah risiko yang terkait dengan fluktuasi harga pasar
- Risiko kredit terkait dengan pihak yang berhutang tidak dapat membayarnya
- Risiko likuiditas terkait investasi tidak dapat dijual dengan mudah
- Risiko inflasi adalah risiko bahwa inflasi dapat mengurangi nilai investasi
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, Anda harus memahami risiko terkait instrumen investasi dan melakukan analisis untuk mengetahui apa saja risiko yang dapat terjadi di kemudian hari.
Hal penting lainnya terkait dengan investasi adalah waktu. Semakin lama Anda menaman modal investasi di suatu instrumen maka semakin besar pula potensi keuntungan yang diperoleh.
Namun, Anda tetap harus memantaunya sesekali karena investasi jangka panjang pun juga memiliki potensi risiko.
Instrumen Investasi yang Menguntungkan
Ada beberapa jenis instrumen investasi yang dapat memberikan potensi keuntungan yang tinggi di masa depan. Berikut adalah beberapa instrumen investasi tersebut:
1. Saham
Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan sebagian atas suatu perusahaan. Dalam hal ini, saham mencerminkan bagian kecil dari modal perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham. Ketika Anda membeli saham suatu perusahaan, Anda sebenarnya membeli sebagian kecil kepemilikan perusahaan tersebut.
Pemegang saham berhak atas sebagian keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan, yang dikenal sebagai dividen.
Selain itu, pemegang saham juga memiliki hak untuk memilih para pengurus perusahaan (dalam hal ini, dewan direksi) dan memutuskan kebijakan penting dalam rapat pemegang saham.
Saham dapat diperdagangkan di bursa saham, di mana harga saham akan dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran.
Saham merupakan salah satu jenis investasi yang populer dan dapat memberikan keuntungan bagi para investor dalam jangka panjang.
Namun, seperti jenis investasi lainnya, saham juga memiliki risiko dan dapat mengalami kerugian jika tidak dikelola dengan baik.
2. Obligasi
Obligasi adalah surat berharga utang yang diterbitkan oleh suatu pihak, seperti perusahaan atau pemerintah, untuk meminjam uang dari investor.
Dalam hal ini, obligasi merupakan janji dari penerbit obligasi untuk membayar bunga secara berkala kepada pemegang obligasi dan mengembalikan pokok pinjaman pada saat jatuh tempo.
Obligasi biasanya memiliki jatuh tempo yang tetap dan suku bunga yang telah ditetapkan sebelumnya.
Suku bunga tersebut dapat bersifat tetap atau mengambang, tergantung pada ketentuan yang disepakati antara penerbit obligasi dan pemegang obligasi.
3. Reksadana
Reksadana adalah bentuk investasi kolektif di mana uang dari berbagai investor dikumpulkan dan dikelola oleh manajer investasi untuk diinvestasikan dalam berbagai instrumen keuangan seperti saham, obligasi, dan pasar uang.
Manajer investasi bertanggung jawab untuk mengelola portofolio investasi dan membeli atau menjual instrumen keuangan sesuai dengan tujuan investasi dan strategi investasi yang telah ditetapkan dalam prospektus reksadana.
Keuntungan atau kerugian dari investasi kemudian dibagi proporsional kepada investor berdasarkan jumlah saham reksadana yang dimiliki.
Reksadana dapat menjadi pilihan investasi yang cocok bagi investor yang tidak memiliki pengetahuan atau waktu yang cukup untuk melakukan analisis pasar keuangan dan mengelola portofolio investasi mereka sendiri.
4. Properti
Properti, seperti tanah, rumah, atau apartemen, juga dapat menjadi instrumen investasi yang menguntungkan. Potensi keuntungan dari properti adalah apresiasi nilai aset, yaitu kenaikan harga properti di masa depan.
Selain itu, Anda juga dapat memperoleh pendapatan dari sewa properti. Namun, investasi properti juga memiliki risiko, seperti risiko likuiditas dan biaya pemeliharaan tinggi.
Cara Pengambilan Keputusan Investasi
Bagaimana cara pengambilan keputusan investasi yang tepat dan bijak?
Tentukan Tujuan Investasi
Cara pertama yang harus Anda lakukan adalah menentukan tujuan investasi. Tujuan investasi setiap orang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Namun biasanya tak jauh-jauh dari membeli rumah, untuk masa pensiun, pendidikan anak, dan lain sebagainya. Dengan menentukan tujuan investasi, Anda bisa menentukan jenis investasi yang sesuai dengan tujuan.
Pelajari Instrumen Investasi
Setelah menentukan tujuan investasi, langkah selanjutnya adalah mempelajari instrumen investasi seperti saham, obligasi, properti, reksadana, dan lain-lain. Setiap instrumen investasi memiliki risiko dan keuntungan masing-masing.
Identifikasi Risiko Investasi
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, Anda perlu mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi. Misalnya, jika Anda berinvestasi di saham, risiko yang mungkin terjadi adalah turunnya harga saham atau adanya perubahan kebijakan pemerintah yang berdampak pada pasar saham.
Dalam melakukan identifikasi risiko, Anda perlu mempertimbangkan faktor-faktor eksternal seperti kondisi pasar dan faktor-faktor internal seperti kinerja perusahaan.
Evaluasi Keuntungan Investasi
Selain mengidentifikasi risiko, Anda juga perlu mengevaluasi potensi keuntungan dari investasi tersebut. Potensi keuntungan investasi dapat dilihat dari riwayat kinerja investasi tersebut.
Perhatikan kenaikan atau penurunan harga investasi dalam kurun waktu tertentu. Selain itu, perhatikan juga dividen atau keuntungan lain yang diperoleh.
Lakukan Diversifikasi Investasi
Diversifikasi investasi adalah cara untuk mengurangi risiko dalam berinvestasi. Diversifikasi dilakukan dengan membagi investasi ke beberapa instrumen investasi yang berbeda-beda.
Dengan melakukan diversifikasi, risiko dapat tersebar sehingga jika satu jenis investasi mengalami kerugian, investasi lain masih dapat memberikan keuntungan.
Pertimbangkan Waktu Investasi
Waktu adalah faktor penting dalam pengambilan keputusan investasi. Jika tujuan investasi Anda adalah jangka pendek, maka jenis investasi yang tepat adalah investasi dengan risiko rendah seperti obligasi atau deposito. Namun, jika tujuan investasi Anda adalah jangka panjang seperti untuk masa pensiun, maka intrumen investasi yang tepat adalah investasi dengan risiko tinggi seperti saham.
Pertimbangkan Biaya Investasi
Biaya investasi juga perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan investasi. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya transaksi, biaya administrasi, dan biaya lain yang terkait dengan investasi.
Biaya transaksi adalah biaya yang dikenakan oleh pialang atau perusahaan investasi ketika Anda membeli atau menjual investasi.
Biaya administrasi adalah biaya yang dikenakan oleh perusahaan investasi untuk mengelola investasi Anda, seperti biaya pengelolaan reksadana atau biaya manajemen properti.
Gunakan Sumber Informasi yang Terpercaya
Terakhir, penting untuk menggunakan sumber informasi terpercaya dalam pengambilan keputusan investasi. Anda dapat menggunakan sumber informasi seperti laporan keuangan perusahaan, analisis pasar, atau konsultan keuangan. Namun, pastikan kembali sumber informasi yang digunakan terpercaya dan memiliki rekam jejak yang baik.
Semoga bermanfaat!